Obat Paracetamol: Manfaat, Dosis Pemberian, dan Efek Sampingnya
Paracetamol merupakan obat yang direkomendasikan sebagai pengobatan pertama untuk nyeri karena aman bagi mayoritas orang. Obat ini mudah untuk didapatkan karena dijual bebas di apotek dan pasar baik dalam bentuk tablet, kapsul, atau sirup. Namun, untuk mendapatkan manfaat obat paracetamol disarankan untuk memperhatikan komposisi obat, dosis pemberian, dan ada baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menghindari efek samping.
Jika Anda kesulitan menelan obat dalam bentuk tablet atau kapsul, paracetamol juga tersedia dalam bentuk sirup atau tablet larut yang dapat dilarutkan dalam air dan dikonsumsi sebagai minuman.
Namun, BPOM saat ini melarang penggunaan paracetamol dalam bentuk sirup karena adanya lonjakan kasus gagal ginjal akut pada anak beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa jenis obat yang diberikan aman atau sesuai petunjuk dokter.
Apa Saja Manfaat Obat Paracetamol?
Paracetamol dapat dikatakan sebagai obat yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas. Berikut beberapa manfaat obat Paracetamol:
1. Pereda Nyeri Ringan Hingga Sedang
Manfaat paracetamol sebagai pereda rasa sakit atau analgesik sudah dikenal luas. Namun, mekanisme kerjanya dalam mengatasi rasa nyeri masih belum sepenuhnya dipahami. Beberapa ahli berpendapat bahwa obat ini bekerja dengan mempengaruhi hormon prostaglandin, yang berkaitan dengan rasa sakit dan peradangan.
Paracetamol, obat analgesik, mampu mengatasi rasa nyeri ringan hingga sedang pada berbagai bagian tubuh, seperti:
- Sakit kepala
- Sakit gigi
- Nyeri otot
- Radang sendi
- Sakit punggung
Paracetamol juga efektif dalam mengatasi rasa sakit pada saat menstruasi perempuan, gejala flu dan pilek, serta nyeri setelah vaksinasi. Namun, penting untuk diingat bahwa paracetamol bukanlah obat antiinflamasi. Ini berarti bahwa obat hanya dapat meredakan rasa sakit, tetapi tidak dapat mengurangi pembengkakan atau peradangan.
2. Menurunkan Demam
Paracetamol juga memiliki sifat antipiretik. Artinya, manfaat obat paracetamol mampu menurunkan suhu tubuh yang naik akibat demam. Cara kerjanya diduga melibatkan hipotalamus di otak, yang memengaruhi suhu tubuh.
Dosis Pemberian Obat Paracetamol
Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan informasi yang tercantum pada label saat mengonsumsi paracetamol. Dosis yang dianjurkan biasanya bergantung pada faktor seperti usia, berat badan, jenis obat, dan kadar obat yang digunakan.
Berikut adalah rekomendasi umum dosis pemberian paracetamol berdasarkan tujuan penggunaan.
Dosis untuk meredakan demam
- Dewasa: dua kapsul atau tablet 500 mg, diminum setiap 4-6 jam sekali, dosis maksimal per hari adalah 4000 mg.
- Anak-anak 12 tahun ke atas: 325 mg-650 mg, diminum setiap 4-6 jam sekali atau 1000 mg setiap 6-8 jam sekali.
- Anak-anak <12 tahun: sediaan sirup 120 mg-500 mg, diminum setiap 4-6 jam sekali, maksimal 4 dosis dalam sehari.
- Bayi 1-2 bulan: sediaan drop sebanyak 30-60 mg, diminum setiap 8 jam sekali.
Dosis untuk meredakan nyeri
- Dewasa: dua tablet 500 mg, diminum setiap 4-6 jam sekali, dosis maksimal per hari adalah 4000 mg.
- Anak-anak di atas 12 tahun: 325-650 mg per dosis, diminum setiap 4-6 jam sekali.
- Anak-anak <12 tahun: sediaan sirup 120 mg-500 mg, diminum setiap 4-6 jam sekali, maksimal 4 dosis dalam sehari.
- Bayi 1-2 bulan: sediaan drop sebanyak 30-60 mg, diminum setiap 8 jam sekali.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengkonsumsi Paracetamol!
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengkonsumsi obat paracetamol:
- Pastikan untuk mematuhi petunjuk penggunaan yang tercantum pada kemasan obat atau sesuai dengan anjuran dokter ketika mengonsumsi paracetamol.
- Jangan mengonsumsi paracetamol dalam jumlah lebih dari dosis yang disarankan. Dosis maksimal untuk orang dewasa adalah 1 gram (1000 miligram) per kali dan 4 gram per hari. Penggunaan dalam jumlah besar dapat membahayakan hati.
- Jika ingin memberikan paracetamol kepada anak, pilihlah paracetamol khusus anak dan pertimbangkan dengan seksama petunjuk dosis permberian paraetamol yang tertera pada label kemasan.
- Berhati-hatilah ketika mengonsumsi obat lain yang mengandung paracetamol saat sedang mengonsumsi paracetamol.
- Sebelum mengonsumsi paracetamol, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika Anda pernah memiliki reaksi alergi terhadap paracetamol atau obat lain, memiliki masalah hati atau ginjal, rutin mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang melebihi batas yang disarankan, atau sedang mengonsumsi obat lain.
Selain itu, sangat dianjurkan untuk menghentikan pemakaian paracetamol dan segera berkoordinasi dengan dokter jika:
a. Demam tidak kunjung reda setelah 3 hari pemakaian obat.
b. Masih merasakan nyeri setelah 7 hari mengonsumsi paracetamol.
c. Mengalami ruam kulit, sakit kepala terus-menerus, atau kemerahan atau bengkak.
Efek Samping dari Obat Paracetamol

Paracetamol termasuk obat yang aman dan jarang menimbulkan efek samping jika dikonsumsi dengan benar sesuai dosis pemberian, termasuk untuk wanita hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Sama halnya seperti obat-obatan medis lain, paracetamol juga mungkin dapat menimbulkan efek samping.
Dalam beberapa situasi, paracetamol dapat menimbulkan efek samping seperti sakit perut, mual, dan muntah. Bagi orang yang memiliki alergi terhadap obat, dapat mengalami reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernafas, pembengkakan pada wajah, bibir, atau tenggorokan.
Sebaiknya hentikan pemakaian obat paracetamol jika mengalami gejala berupa:
- Demam yang disertai mual, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan.
- Urine berwarna gelap.
- Tinja tampak seperti tanah liat atau berwarna gelap.
- Mengalami penyakit kuning atau kulit dan mata terlihat menguning.
Dalam kasus lain yang jarang terjadi, efek samping paracetamol juga dapat menyebabkan : ruam, kelainan darah, dan kerusahakan hati dan ginjal (jika mengkonsumsi paracetamol dengan dosis lebih tinggi dari yang dianjurkan)
Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika belum pernah mengonsumsi paracetamol sebelumnya. Pastikan untuk memberitahu dokter tentang alergi obat, mengonsumsi obat lain, dan kondisi medis tertentu sebelum memperoleh resep paracetamol.